Server Lag Angers Pemain Panggilan Tugas, Seperti Blizzard Menyalahkan Serangan DDoS

Sebagai gamer di seluruh dunia yang mundur ke dunia online sementara dalam isolasi, yang diprediksi sudah mulai terjadi dan layanan sudah mulai gagap. Perusahaan terbaru yang akan terpengaruh adalah Activision Blizzard. Ketika servernya mulai memiliki masalah, Blizzard turun ke media sosial untuk mengatakan bahwa masalah koneksi bukan karena permintaan tetapi karena serangan DDoS pada penyedia jaringan.

Kami saat ini memantau serangan DDOS terhadap penyedia jaringan yang memengaruhi latensi / koneksi ke permainan kami.

- Blizzard CS - Benua Amerika (@ BlizzardCS) 18 Maret 2020

Istilah DDoS adalah kependekan dari denial-of-service terdistribusi dan adalah ketika peretas membanjiri server dengan koneksi palsu dalam upaya untuk membanjirinya. Dalam hal ini, tampaknya satu atau lebih mitra hosting server Blizzard adalah targetnya. Ini berarti bahwa beberapa gamer berjuang untuk terhubung.

Lanjutkan menggulir untuk terus membaca Klik tombol di bawah ini untuk memulai artikel ini dalam tampilan cepat. Mulai sekarang

Karena banyak peretas yang berhasil menciptakan kekacauan maka kita mungkin, sayangnya, melihat peningkatan aktivitas semacam ini. Saat ini lebih banyak orang daripada sebelumnya mencoba mengakses layanan online dan gangguan akan memengaruhi lebih banyak pemain daripada biasanya. Ketika orang-orang dipaksa masuk ke rumah mereka, interaksi sosial online menjadi lebih penting dalam pertempuran untuk mempertahankan kesehatan mental yang baik dan kehilangan itu tampaknya jauh lebih menjadi masalah, bahkan bagi mereka yang biasanya mengabaikan pemadaman.

Baru minggu ini Activision merilis Warzone, versi gratis untuk memainkan Call Of Duty: Modern Warfare. Ketika permintaan untuk permainan meningkat, serangan itu telah membuat banyak pemain baru sangat frustrasi dan diprediksi mereka akan menggunakan Twitter untuk mengekspresikan kekesalan mereka.

Namun, Blizzard jauh dari satu-satunya perusahaan yang diserang minggu ini karena pemadaman server. Server Nintendo Online turun sekitar jam 2 pagi PDT pada 17 Maret dan belum dipulihkan. Setelah diselidiki, pernyataan terbaru dari Nintendo menyatakan bahwa "tidak ada prospek pemulihan" saat ini. Ini kemungkinan karena fakta bahwa Jepang telah memulai shutdown skala besar untuk memerangi Coronavirus.

Layanan Microsoft Xbox Live juga telah offline dua kali minggu ini, dilaporkan karena meningkatnya permintaan pada sistem. Selama beberapa minggu terakhir Origin, Rockstar, dan Ubisoft juga mengalami masalah pemadaman.

Karena jumlah orang yang belum pernah terjadi sebelumnya mencoba mengakses game online sekaligus, masalah server tampaknya akan berlanjut. Situasi global saat ini tentunya akan menguji infrastruktur tidak hanya layanan game online, tetapi internet secara keseluruhan di seluruh dunia.

Artikel Terkait